Sabtu, 16 Oktober 2021

Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran

            


            Dalam kehidupan sehari-hari sebagai pendidik ataupun sebagai bagian dari suatu organisasi, kita sering diperhadapkan pada situasi berupa bujukan moral dan dilema etika. Bujukan moral adalah situasi dimana kita dihadapkan pada dua situasi apakah kita akan memilih opsi yang benar atau salah. Sedangkan dilema etika adalah ketika kita diperhadapkan pada situasi benar lawan benar. Dalam kondisi seperti ini, kita dituntut untuk bisa memberikan keputusan yang tepat sehingga tidak merugikan orang lain.

Latar belakang pengetahuan yang dimiliki akan sangat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan yang diambil. Sebagai contoh, kemampuan memahami pandangan Ki Hajar Dewantara yang dikenal dengan filosofi pratap triloka yaitu Ing Ngarso Sung Thulada (Didepan memberi teladan), Ing Madya Mangun Karsa (Ditengah memberi semangat), Tut wuri Handayani (Di belakang memberi dorongan) sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Apapun keputusan yang diambil tentunya akan tetap memperhatikan peran guru sebagai pemberi teladan, pemberi semangat dan pemberi motivasi.

Selain latar belakang pengetahuan,  nilai-nilai yang tertanam dalam diri juga sangat berpengaruh pada pengambilan keputusan. Seseorang yang memiliki nilai diri yang baik seperti jujur, bijaksana, kreatif, inovatif, dll pasti akan mengambil keputusan yang tepat dan tidak akan merugikan orang banyak. Oleh karena itu, untuk bisa membuat keputusan yang baik hendaknya terlebih dahulu memperbaiki nilai diri.

Agar keputusan yang diambil nantinya tepat, maka teknik coaching yang telah dipelajari pada modul sebelumnya dapat dijadikan salah satu bagian dari proses pengambilan keputusan. Teknik coaching dapat membantu menggali informasi lebih jauh sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Selain itu, tekhnik coaching juga sangat tepat digunakan untuk mengetahui sejauh mana efektifitas keputusan yang telah diambil.

Ketika menghadapi situasi bujukan moral dan dilema etika, terkadang kita bingung untuk menentukan keputusan yang tepat. Oleh karena itu, bagaimanapun kondisinya, pengambilan keputusan harus disesuaikan dengan nilai-nilai yang dianut layaknya seorang pendidik yaitu memberi teladan, bersikap bijaksana, adil, kreatif dan inovatif. Keputusan yang diambil harus disesuaikan dengan prinsip pengambilan keputusan serta mengikuti 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.

Pengambilan keputusan yang tepat tidak akan merugikan orang banyak tapi sebaliknya memberikan manfaat yang sangat besar kepada sekitarnya sehingga hubungan individu ataupun kelompok menjadi harmonis, situasi lingkungan menjadi aman dan kondusif karena tidak ada konflik.

Kesulitan yang dihadapi dalam pengambilan keputusan terhadap kasus dilema etika yang terjadi di lingkungan sekitar adalah paradigma masyarakat. Pengambilan keputusan masih sangat dipengaruhi oleh paradigma masyarakat di lingkungan tersebut sehingga tidak jarang kita melihat kepentingan pribadi atau kelompok tertentu lebih dipertimbangkan sehingga tidak objektif dalam pengambilan keputusan.

Prinsip merdeka belajar yang diaplikasikan oleh seorang guru tentunya akan tercermin pada keputusan yang diambilnya. Guru akan selalu mengambil keputusan yang berpihak pada murid sehingga mereka akan merasakan banyak manfaat dari keputusan yang diambil oleh gurunya sebagai pemimpin pembelajaran. Salah satunya dengan melibatkan murid dalam pengambilan keputusan terkait pembelajaran yang diharapkan oleh murid.

Seorang pemimpin pembelajaran yakni pendidik adalah pemberi teladan, pemberi semangat dan pemberi motivasi bagi muridnya sesuai filosofi pratap triloka. Oleh karena itu, pendidik harus mampu mengambil keputusan yang nantinya akan sangat berpengaruh pada masa depan muridnya, sala s atu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan membantu dan mendorong siswa untuk memperbaiki nilai yang ada pada dirinya agar menjadi bekal dalam menghadapi masa depan yang penuh tantangan

Kesimpulan yang saya ambil dalam modul ini adalah bahwa dalam kehidupan sehari-hari kita sering diperhadapkan dengan situasi bujukan moral ataupun dilemma etika. Keputusan yang diambil seringkali masih sangat dipengaruhi oleh latar belakang pengetahuan, nilai-nilai yang tertanam dalam diri, perubahan paradigma serta kemampuan menganalisis kasus yang ada. Olah karena itu, sebelum mengambil keputusan terlebih dahulu harus mengtahui paradigma diletma etika, prinsip pengambilan keputusan dan mengikuti 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.

Materi modul 3.1 Pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran sangat berkaitan dengan materi modul 1.1 yaitu filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara, modul 1.2 Nilai diri, modul 1.3 Visi guru penggerak, modul 1.4 penanaman budaya positif dan modul 2.3 teknik Coaching. Pemahaman yang baik terhadap filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara, Nilai diri yang baik, adanya visi sebagai guru penggerak, keinginan untuk menanamkan atau menumbuhkan budaya positif di sekolah akan sangat berpengaruh dalam mengambil keputusan layaknya seorang pemimpin pembelajaran. Begitu pula pengetahuan tentang teknik coaching, sangat bermanfaat dalam menggali informasi sebelum mengambil keputusan dan mengetahui efektivitas keputusan yang telah diambil.


Terima Kasih

Oktober 2021

Berbagi Aksi Nyata

 Rencana Aksi Nyata paket modul 3.3 Aksi Nyata modul 3.3