Menurut Ki Hajar Dewantara, tujuan pendidikan yaitu menuntun tumbuhnya atau hidupnya kekuatan kodrat anak sehingga dapat memperbaiki lakunya. Jadi pada intinya semua hal yang dilakukan dalam pendidikan adalah berorientasi pada siswa. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, maka kita harus mampu menciptakan lingkungan belajar yang berpusat pada murid.
Penerapkan pembelajaran
berdiferensiasi, pembelajaran social emosional dan penerapan praktek coaching
merupakan upaya yang dilakukan dalam rangka menciptakan pembelajaran yang
berpusat pada murid dalam rangka mewujudkan merdeka belajar.
Pembelajaran Berdiferensiasi adalah upaya yang dilakukan untuk menyelesaikan proses pembelajatran di kelas dalam rangka memenuhi kebutuhan belajar individu setiap murid. Upaya yang dimaksud yaitu :
- Menciptakan lingkungan belajar yang “mengundang’
murid untuk belajar
- Kurikulum yang memiliki tujuan pembelajaran yang
didefinisikan secara jelas
- Penilaian berkelanjutan.
- Bagaimana guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar
murid
- Manajemen kelas yang efektif
Pembelajaran berdiferensiasi didasarkan pada kebutuhan belajar murid sehingga mereka akan merasa diperhatikan, kebutuhan belajarnya terpenuhi dan pada akhirnya menumbuhkan minat mereka untuk belajar.
Coaching merupakan suatu kegiatan
komunikasi antara dua orang yaitu antara coach dan coachee, dimana coach menstimulasi
pemikiran, menggali dan memberdayakan potensi yang ada pada coachee sehingga
dapat menemukan solusi untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
Sesuai dengan tujuan pendidikan
menurut Ki Hajar Dewantara yaitu menuntun tumbuhnya atau hidupnya kekuatan
kodrat anak sehingga dapat memperbaiki lakunya, maka seorang pendidik sebagai
Coach harus mampu menuntun segala kekuatan kodrat (potensi) agar mencapai
keselamatan dan kebahagiaan sebagai manusia.
Dalam konteks pendidikan saat
ini, dimana kita harus menerapkan merdeka belajar dalam pembelajaran, maka coaching sangat cocok digunakan sebagai
salah satu proses menuntun kemerdekaan belajar tersebut.
Sebagai kesimpulan, Mari kita wujudkan merdeka belajar dengan menciptakan lingkungan belajar dan pembelajaran yang berpusat pada murid. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menerapkan pembelajaran diferensiasi, pembelajaran social emosional dan teknik coaching. Penerapan pembelajaran berdiferensiasi dapat membuat murid merasa kebutuhan belajarnya terpenuhi dan berdampak pada peningkatan minat belajar. Pembelajaran social emosional membuat murid memiliki kompetensi kesadaran diri, kemampuan manajemen diri/mengelola emosi, keterampilan berempati, resilien (kemampuan memellihara hubungan baik) serta memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan yang bertanggungjawab. Murid yang menguasai kompetensi social emosional akan menjadi pribadi yang tangguh dalam menghadapi masalah apapun.
Untuk memastikan pembelajaran berdiferensiasi dan
pembelajaran social emosional berjalan dengan baik, maka pendidik harus
memiliki keterampilan coaching yang bertujuan untuk membantu menggali potensi
yang ada pada murid agar mereka dapat menemukan solusi dari masalah yang
dihadapi dalam pembelajaran sehingga murid merdeka dalam belajar, mampu
mengeksplorasi diri dan memaksimalkan potensi yang dimilikinya.
Gowa, 27 Agustus 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar